Saturday, January 14, 2012

Tugas Jurnal Kemiskinan


“PROGRESA” SEBUAH PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DARI MEXICO
UNTUK IBU DAN ANAK
Astri Ika Oktaviana1, Erien Devikristina2, Febtian Yusvika3, Windha P.4
Abstrak
Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang mendasar di seluruh dunia yaitu dalam bentuk minimnya akses untuk mendapatkan materi. Meksiko merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat kemiskinan cukup tinggi. Kemiskinan diakibatkan oleh tingkat ekonomi masyarakat yang rendah, sehingga berdampak pada kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak sebagai penerus bangsa. PROGRESA mrupakan salah satu program untuk mengatasi kemiskinan di Negara Meksiko yang memiliki program peningkatan kualitas pendidikan anak, kesehatan dan gizi anak serta ibu hamil. Program tersebut fokus pada wanita dan anak-anak yang dianggap golongan yang rentan terhadap dampak kemiskinan. Dengan melalui tahap seleksi dapat terpilih penerima bantuan yang sesuai dengan syarat yang ada dan penerima bantuan tersebut akan terus dimonitoring setiap bulannya agar pada bulan selanjutnya berhak mendapat bantuan. Bantuan berupa uang tunai yeng dialokasikan untuk ektifitas pembelajaran dan pemenuhan gizi yang baik untuk wanita hamil dan anak-anak pada umur tertentu. Adanya berbagai hambatan tidak membuat program tersebut gagal diterapkan dan pada akhirnya PROGRESA mampu menangani permasalahan kemiskinan di Meksiko. Penerapan sistem program penanggulangan kemiskinan di Meksiko dapat menjadi acuan atau perbandingan dengan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia sebagai negara yang sama-sama dalam posisi negara berkembang dan kesamaan sasaran pemberian bantuan yaitu wanita dan anak-anak, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Kata kunci : kemiskinan, pendidikan, kesehatan, wanita dan anak-anak
Abstrack
Poverty is a fundamental social problems around the world that is in the form of lack of access to the material. Mexico is a developing country that has a fairly high level of poverty. Poverty caused by low economic level of society, so the impact on the quality of education and children's health as a successor to the nation. Progresa mrupakan one of the programs to address poverty in the State of Mexico that has a program to improve the quality of children's education, health and nutrition of children and pregnant women. The program focus on women and children who are considered vulnerable groups against the effects of poverty. With the selection phase can be selected beneficiaries in accordance with the terms of existing and beneficiaries will continue to be monitored every month for the next month is entitled to relief. Yeng cash assistance allocated for learning and fulfillment ektifitas good nutrition for pregnant women and children at a certain age. The existence of various barriers do not make the program fail to apply and eventually able to handle the problems of poverty Progresa in Mexico. Implementation of the system program to reduce poverty in Mexico can be a reference or comparison with the poverty reduction programs in Indonesia as a country are equally in a position of developing countries and the similarity of relief targets women and children, particularly in education and health.
Key words: poverty, education, health, women and children

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah kemiskinan memang telah lama menjadi permasalahan sosial di seluruh dunia. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan- kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat.
Program-program kemiskinan sudah banyak dilaksanakan di berbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara bagian, memperbaiki kondisi permukiman perkotaan dan perdesaan, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja untuk para pemuda, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah, juga kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi kemasyarakatan, gereja, dan lain sebagainya.
Dalam laporan ini dibahas mengenai salah satu program penanggulangan kemiskinan CCT (Conditional Cash Transfers) di salah satu negara Amerika Latin yaitu di Meksiko. Program Análisis del Programa de Educación, Salud y Alimentación (PROGRESA) di Meksiko telah dilaksanakan di Indonesia dengan nama PKH (Program Keluarga Harapan) sejak tahun 2005. Dalam laporan ini dibahas tentang latar belakan dan tujuan Progresa, gambaran kemiskinan di Meksiko, penjelasan mengenai program Progresa, dampak yang ditimbulkan, sistematika pemilihan rumah tangga, serta perbandingan antara Progresa di Meksiko dan PKH di Indonesia.
Tujuan
Pembahasan tentang program pengentasan kemiskinan di Meksiko memiliki empat tujuan. Tujuan-tujuan tersebut merupakan inti pembahasan dalam jurnal. Berikut adalah tujuan penyusunan jurnal :
1. Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan dari Progresa
2. Untuk mengetahui detail program Progresa
3. Untuk mengetahui gambaran umum sasaran program Progresa
4. Untuk mengetahui potensi pelaksanaan program Progresa
5. Untuk mengetahui kendala pelaksanaan program Progresa

PEMBAHASAN
Latar Belakang Permasalahan
Meksiko merupakan salah satu negara Amerika Latin yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk 60 juta jiwa. Terdapat 20 juta jiwa penduduk Meksiko yang mengalami kemiskinan. Masyarakat desa di Meksiko merupakan masyatakat yang terisolasi dari sosial kehidupan luar. Kemiskinan yang terjadi di Meksiko disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, buruknya kualitas sarana pendidikan, kurangnya keterampilan masyarakat, kurangnya kecerdasan dan kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang rendah. Kondis pedesaan di Meksiko cukup memperihatinkan, karena kurangnya akses kesehatan, air bersih, jaringan transportasi, makanan pokok,dan pendidikan.
Kemsikinan di Meksiko juga disebabkan oleh kondisi ekonomi politik nasional negara. Adanya pembangunan yang tidak merata sebagai akibat dari kondisi perekonomian yang tidak stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja pemerintah kurang maksimal dalam pengentasan kemiskinan di Meksiko

Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mengakibatkan anak -anak pustus sekolah dan tidak dapat mendapatkan kesempatan untuk bersekolah. Kondisi anak – anak tersebut juga diperparah dengan tidak terpenuhinya gizi pada keluarganya. Selain anak – anak, ibu hamil dan balita juga tidak memperoleh gizi yang baik yang akan memperparah kondisi keluarga miskin di Meksiko. Kondisi masyarakat miskin di Meksiko kekurangn gizi karena hanya dapat memakan makanan sisa dan bahkan tidak makan selama beberapa hari. Pada gambar 1.1 digambarkan kondisi kesehatan anak-anak keluarga miskin di Meksiko yang hidup di lingkungan yang buruk.
Penelitian Dimensi Geospasial Kemiskinan dan Ketahanan Pangan dengan studi kasus Meksiko pada Juni 2002-Juni 2004, menghasilkan informasi distribusi spasial kemiskinan pedesaan di Meksiko. Pada gambar 1.2 dapat diketahui persebaran penduduk pedesaan miskin yang ditandakan dengan warna merah dan kuning yang merupakan tingkat kemiskinan 1 dan 2. Warna merah dan kuning mendominasi pada bagian selatan Meksiko. Dapat digambarkan bahwa berdasarkan jumlah pengeluaran (total expenditure), penduduk miskin mendominasi di Meksiko.
Tujuan Progresa merupakan untuk pendekatan komprehensif untuk mengatasi berbagai penyebab kemiskinan dan memberikan manfaat secara langsung kepada keluarga miskin. Program ini untuk memastikan semua kaluarga mendapatkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu : pendidikan, kesehatan dan gizi. Program ini dilakukan dengan memberikan alat secara bertahap untuk mengatasi marjinal dan sepenuhnya mengembangkan keterampilan sosial, budaya dan produktif anggota dan kesejahteraan keluarga. Terdapat lima tujuan utama dari Progresa (CONPROGRESA, 1999). Tujuan tersebut adalah :
1. Secara signifikan meningkatkan elemen pendidikan, kesehatan dan makanan keluarga miskin, khususnya mereka yang paling rentan seperti anak-anak, wanita hamil dan menyusui, dengan menyediakan pendidikan dan kesehatan serta dukungan gizi makanan.
2. Mengintegrasikan pendidikan dan kesehatan
3. Memastikan bahwa rumah tangga memiliki sarana yang cukup dan sumber daya untuk anak-anak mereka menyelesaikan pendidikan dasar.
4. Mendorong tanggung jawab dan partisipasi aktif orang tua dan semua anggota keluarga untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan gizi anak-anak serta pemuda.
5. Mempromosikan keterlibatan masyarakat dan dukungan dalam tindakan sarana pendidikan dan layanan kesehatan yang menguntungkan semua pihak keluarga.
Telaah Program
Detail program Progressa dijabarkan melalui sistematika program, stake holder yang berperan, sumber daya yang direkayasa, sasaran program, dan kriteria sasaran. Berikut pembahasan tentang detail program.
Sistematika Program
Program PROGRESA di Meksiko merupakan salah satu implementasi program pengentasan kemiskinan yang bersifat CCT (Conditional Cash Transfers) atau Tunai Transfer Bersyarat. CCT merupakan program kemiskinan yang diakomodir oleh Bank Dunia dengan memberi pembayaran tunai kepada rumah tangga miskin yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan umumnya terkait dengan kesehatan serta pendidikan yang banyak dilaksanakan pada negara-negara berkembang. Prinsip-prinsip PROGRESA (CONPROGRESA 1999a, 9-14) adalah sebagai berikut :
1. Fokus : Untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan dan memastikan tidak adanya penyimpangan pada penerima bantuan.
2. Transparansi : ketat, obyektif, dan tidak memihak, homogen, melalui tahap audit dan diverifikasi sehubungan dengan kondisi politik masyarakat dan karakteristik budaya masyarakat.
3. Keluarga sebagai unit tindakan
4. Fokus Kelamin: Progresa memprioritaskan kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita
5. Stewardship: terdapat empat kategori
a. Mendaftarkan anak-anak di bawah 18 tahun di sekolah primer atau sekunder serta dukungan untuk menghadiri kelas secara teratur 80 – 90%
b. Mendaftarkan mereka pada unit kesehatan, dan memenuhi janji untuk mengikuti tindakan dari paket dasar pelayanan kesehatan
c. Menghadiri pembicaraan bulanan tentang kesehatan dan pendidikan
d. Mengalokasikan uang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga termasuk makanan untuk anak-anak mereka (peserta siswa).
Tiga item pertama merupakan penentu apakah penerima dapat terus mendapatkan bantuan.
6. Bantuan struktural: berusahan untuk meningkatkan keterampilan dasar dan meningkatkan produktifitas sosial.
7. Dukungan masyarakat dan pemerintah lokasl: dukungan dalam mengidentifikasi dan mengawasi penerima bantuan serta untuk mengajak masyarakat miskin bergabung dalam program tersebut.
8. Pendekatan: integrasi antara pendidikan, kesehatan, gizi berpotensi menimbulkan dampak positif bagi masyarakat miskin
9. Pelengkap dengan program lain
10. Koordinasi: adanya koordinasi antara tingkat pemerintah (vertikal) dan badan-badan federal (horizontal)
11. Pemantauan dan evaluasi: Untuk mencapai tujuan program, terdapat 3 komponen layanan dan transfer. Hal ini juga ditetapkan $580 atau setara Rp. 5.075.000,00 per bulan ditransfer kepada penerima manfaat ($ 695 setara Rp. 6.081.250,00 per bulan termasuk bantuan pangan).
Stake Holder yang Berperan
Progresa adalah program antar-lembaga federal yang dikoordinasikan oleh Sekertariat Pembangunan Sosial (SEDESOL) melalui Koordinasi Nasional Progresa (CONPROGRESA), yaitu sebuah badan desentralisasi yang ditetapkan oleh Keputusan presiden 8 Agustus 1997, dalam rangka merumuskan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelakasanaan Progresa” (CONPROGRESA 1999a).
CONPROGRESA memiliki dewan yang menjadi pimpinan SEDESOL yaitu Departemen Publik Pendidikan (SEP), Kesehatan (SSA), serta Keuangan dan Kredit Umum (SHCP). Terdapat komite Dewan CONPROGESA yang bertugas untuk memantau perkembangan program, yaitu terdiri dari Wakil dari Kementerian Pembangunan Daerah Sosial, Sekretaris Pengeluaran dari SHCP, Sekretaris Asisten Perencanaan SEP, para wakil Sektor Koordinasi SSA, Sekretaris Warga dan Warga Pengawas Keuangan Sekretariat Pengawas Keuangan dan Administrasi Pembangunan dan Koordinator Nasional Progresa.
Pemerintah dari seluruh negara bagian bertanggung jawab untuk pelayanan pendidikan dasar dan perawatan kesehatan bagi yang tidak diasuransikan, sehingga dari masing-masing komponen Progresa berpartisipasi melalui perjanjian antara Pemerintah Koordinasi Negara dan Pemerintah Federal. Pada tingkat kota, pemerintah kota berhubungan dengan kantor walikota sebagai penghubung antara kota dan Kemajuan dan membantu dalam peninjauan lokasi untuk mmasukkan perluasan cakupan social ekonomi untuk mengidentifikasi keluarga penerima bantuan, dan memfasilitasi pengiriman program keluarga ini.
Biokrasi dipekerjakan secara langsung oleh PROGRESA dengan jumlah sekitar 380 karyawan dengan mempertimbangkan skala operasinya yaitu skala nasional, tetapi untuk sementara meningkat secara signifikan ketika survei, baik saat pelaksanaan atau evaluasi program dan ketika terintegrasi dengan populasi rumah. Di antara para pekerja lain yang terlibat dalam pelaksanaan program obligasi daerah adalah karyawan pemerintahan yang dipilih diantara masyarakat yang berpartisipasi secara sukarela, serta staf keshatan dan karyawan departemen yang bertanggung jawab atas pelayanan.
Dapat dilihat pada table berikut, lebih dari dua pertiga dari anggaran Progresa tahun 1988 dan 1999 ditranfer ke penerima bantuan dalam bentuk uang yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan (37%) dan makanan (31%). 90% sekolah sampai beasiswa di mana merupakan komponen utama dalam hal anggaran Progresa, dan 10% pendukung untuk membantu, 23% lainnya dihabiskan untuk transfer dalam bentuk terutama untuk kesehatan.
Biaya operasi dari anggaran program menyerap 8,4% rata-rata pada tahun 1998 dan 1999, tetapi antara dua tahun telah melihat penurunan yang signifikan dalam biaya, yaitu 15,6% sampai 5%. Dari jumlah tersebut biaya yang berkaitan dengan program utama menyerap paling banyak. Proses ini sebagian besar menjelaskan operasi yang relatif tinggi. Hampir 80% dari target biaya digunakan untuk identifikasi rumah tangga penerima bantuan dan penggabungan ke dalam program.
Dalam pelaksanaan program Progressa di Meksiko, phak-pihak yang berperan adalah pemerintah, pihak swasta , dan masyarakat. Pemerintah berperan sebagai penanggung jawab dan mengkoordinasi kegiatan dari berbagai lembaga nasional.pihak swasta dalam program ini adalah sebagai surveior, memberi sosialisasi atau pengarahan dan ikut dalam evaluasi penerima bantuan. Masyarakat sebagai objek pelaksanaan berperan sebagai penerima bantuan, pelaksana program dan turut dalam tahap evaluasi. Masyarakat dalam hal ini tidak hanya menjadi objek pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di Meksiko tapi juga sebagai subjek dalam pengentasan kemiskinan.
Sumber Daya yang Direkayasa
Terdapat tiga output dari Pogram PROGRESA ini diantaranya adalah pendiidkan, kesehatan, dan makanan atau gizi.
1. Komponen Pendidikan
Pada komponen pendidikan bertujuan untuk mendorong kehadiran anak-anak di sekolah reguler dan meningkatkan penggunaan anak-anak melalui beasiswa pendidikan. Bantuan yang diberikan selain beasiswa adalah bantuan perlengkapan sekolah. Beasiswa ditawarkan pada anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun pada stiap tiga tingkat sekolah. Hal-hal yang disorot dalam profil beasiswa adalah :
a. Jumlah beasiswa yang lebih tinggi pada tingkat yang lebih tinggi pula. Hal ini untuk mendorong semua anak muda menyelesaikan pendidikan dasar mereka, termasuk sekolah tinggi
b. Pada tingkat menengah, beasiswa untuk anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-laki, untuk mengimbangi kenyataan bahwa perempuan sering putus sekolah.
Untuk mendapatkan bantuan pada bulan selanjutnya maka penerima bantuan harus memastikan anak-anak mereka bersekolah dengan presentase kehadiran 85% secara teratur.
2. Komponen Kesehatan
Keluarga penerima manfaat menerima perawatan gratis dari paket dasar, dengan penekanan pada aspek pencegahandan perawatan kesehatan. Secara khusus, dapat memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak, merawat yang sehat dan cukup makan dan menerima semua vaksin. Hal ini juga menekankan perawatan kesehatan perempuan melalui perawatan selama kehamilan dan persalinan, keluarga berencana dan pencegahan serta deteksi dini kanker serviks. Dasar paket pelayanan kesehatan mencakup 14 tindakan, yaitu:
a. Sanitasi di tingkat rumah tangga
b. Keluarga berencana
c. Prenatal perawatan, melahirkan dan pasca melahirkan, dan bayi baru lahir
d. Pemantauan gizi dan pertumbuhan anak
e. Imunisasi
f. Pengelolaan diare di rumah
g. Penanganan penyakit cacing
h. Manajemen infeksi saluran pernapasan akut
i. Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru
j. Pencegahan dan pengendalian hipertensi dan diabetes melitus
k. Pencegahan kecelakaan dan pengobatan awal cedera
l. Komunitas pelatuhan untuk perawatan dini
m. Deteksi dan pengendalian kanker servik
Komponen kesehatan juga meliputi surveilans gizi antropometri program melalui tindakan dan pendidikan pangan dan gizi di jadwal kunjungan ke pusat kesehatan, dan pengiriman gratis suplemen gizi.
3. Komponen Makanan/Gizi
Dalam hal makanan, program ini menyediakan :
a. Sebuah suplemen gizi dengan mikronutrien penting untuk gizi yang cukup bagi anak-anak di bawah 5 tahun dan wanita hamil yang menyusui anak-anak mereka. Program ini juga menyediakan 100% mikronutrien yang dibutuhkan per hari, memungkinkan untuk mengatasi kekurangan gizi anak dari tahap kehamilan dan selama tahun-tahun pertama hidupnya, yang merupakan fase pertumbuhan manusia di mana gizi buruk mengarah ke gejalaa yang paling serius. kompoi
b. Sebuah bantuan keuangan bulanan agar semua anggota rumah tangga memiliki makanan yang memadai.
Tabel 1.
Rincian Gizi yang Harus dipenuhi Anak-Anak dan Wanita Hamil
Anak-anak 1/
Wanita Hamil atau menyusui 2/
Dosis harian: 44g
Dosis harian: 52 g
Protein
5,8 g
Protein
12 g
Energi
194 kkal
Energi
250 kkal
Lemak
6,6 g
Lemak
11,2 g
Karbohidrat
27,9 g
Karbohidrat
25,3 g
Sodium
24,5 mg
Sodium
81,2 mg
Besi
10 mg
Besi
15 mg
Seng
10 mg
Seng
15 mg
Vitamin A
400 ug
Yodium
100 g
Vitamin E
6 mg
Vitamin E
10 mg
Vitamin C
40 mg
Vitamin C
70 g
Vitamin B12
0,7 ug
Vitamin B12
2,6 ug
Asam Float
50 ug
Asam Folat
100 ug
Transfer uang tunai untuk penerima manfaat per bulan juga tergantung pada kehadiran di jadwal kunjungan serta pertemuan informasi kesehatan, tapi tidak konsumsi komoditas pangan.
Sasaran Program
Program PROGRESA ini difokuskan kepada anak usia sekolah serta ibu hamil dan menyusui. Ditujukan kepada anak-anak karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan dari segi pendidikan dan asupan gizinya untuk membentuk generasi yang berkualitas di masa datang. Sedangkan ditujukan untuk Ibu hamil dan menyusui karena Ibu yang melahirkan dengan selamat dan terpenuhi gizinya dapat melahirkan generasi-generasi yang potensial berikutnya.
Selain itu, program PROGRESA ini sangat menonjolkan pengarusutamaan gender, hal terserbut terlihat dari salah satu target program ini adalah kaum perempuan yang miskin karena kaum perempuan merupakan kaum yang sangat rentan terhadap kemiskinan, tetapi mereka sangat bertanggungjawab terhadap keluarganya. Program ini juga memberikan pencerahan bahwa kaum perempuan pun mempunyai hak untuk mendapatkan fasilitas, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan gizi.
Kriteria Sasaran
Untuk memilih Progresa keluarga penerima berlaku dua mekanisme pentargetan yaitu dengan memilih lokasi terpinggirkan kemudian mengidentifikasi rumah tangga miskin dalam daerah terpilih tersebut.
Langkah pertama adalah dengan pemilihan prioritas lokasi yang diidentifikasi berdasarkan derajat marjinalisasi. Lokasi tersebut dipilih jika hanya memiliki akses ke pendidikan dan pelayanan kesehatan, jarak yang ditentukan berdasarkan kriteria yang tepat (CONPROGRESA 1999a, hlm 17-8) dan akhirnya menerapkan analisis geografis konvergensi dan kedekatan lokasi ini untuk menentukan daerah padat lebih besar dari marjinalisasi.
Dari sensus 1990 dan sensus 1995, Indeks marjinalisasi ditetapkan dengan metode komponen utama, terdapat tujuh variable linear yang menggabungkan dengan bobot relatif, yaitu:
1. Prosentase dari jumlah buta huruf berusia lebih dari 15 tahun
2. Prosentase dari rumah tangga tanpa air
3. Prosentase dari rumah tangga tanpa listrik
4. Rata-rata penghuni per kamar
5. Prosentase dari rumah dengan lantai tanah
6. Prosentase dari populasi di sector primer
Karena indikator marjinalitas ini distratifikasikan menjadi lima kelompok lokasi, maka yang termasuk rumah tangga kota dan pedesaan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.
Tingkat Marjinalitas Rumah Tangga
Tingkat Marjinalisasi
Sangat Rendah
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Sangat Tinggi
Lokasi (%)
4
6,2
14,6
21,2
54
Rumah Tangga (%)
7,5
11,4
22,0
25,1
31,6
Langkah kedua adalah dengan sensus dari semua rumah tangga di lokasi terpilih untuk memilih keluarga penerima bantuan Progresa, yaitu Survei Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah tangga (1996, 1997,1998) yang berdasarkan demografi , pendidikan, ekonomi (termasuk perumahan, barang tahan lama dan aset serta pendapatan), migrasi, dan akses ke program sosial dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebutlah dapat diperoleh penilaian:
1. Partisipasi awal rumah tangga antara miskin dan tidak miskin dengan membandingkan pendapatan perkapita bulanan dengan garis kemiskinan yang didefinisikan oleh Standar Makanan Koordinasi Rencana Umum Daerah Tertinggal dan Terpinggirkan, dan pada umumnya digunakan di Meksiko untuk mendefinisikan garis kemiskinan.
2. Menerapkan metode analisis diskriminan secara independen di masing-masing daerah untuk mengidentifikasi variable sosial ekonomi yang paling membedakan antara miskin dan tidak miskin pada klasifikasi pertama.
Dari variable-variabletersebut dapat diperoleh indikator multidimensi yang menunjukan rumah dengan skor 0-100 untuk mengklasifikasikan antara miskin dan tidak miskin. Jadi meskipun pendapatan digunakan sebagai panduan dasar, namun indikator yang akhirnya diterapkan adalah multidimensional.
Selain itu terdapat persyaratan dari PROGRESA, yaitu
1. Program pendidikan mewajibkan partisipasi sekolah dan kehadiran minimal sebanyak 85% pada hari sekolah, keduanya dalam bulanan dan tahunan,
2. Program Kesehatan dan Gizi dijalankan oleh seluruh anggota rumah tangga dengan persyaratan kunjungan pada sejumlah fasilitas kesehatan dan kunjungan ibu pada pembelajaran mengenai kesehatan dan gizi
Proses pelaksanaan dan evaluasi kepada rumah tangga penerima manfaat khususnya ibu-ibu akan dievaluasi oleh dinas sosial dan pengawas program mengenai pemenuhan persyaratan yang telah ditentukan untuk bisa mendapat bantuan di bulan selanjutnya. Berikut alur proses pelaksanaan program Progresa mulai dari pemilihan lokasi prioritas, sensus lokasi terpilih, hingga pelaksanaan dan evaluasi.



Gambaran Umum Sasaran Program
Secara umum, sasaran program Progressa anatar lain pendidikan, kesehatan, dan gizi. Sasaran program Progressa yang diberikan pada balita dan ibu hamil berupa kesehatan dan gizi, sedangkan pada anak – anak berupa pendidikan, kesehatan, dan gizi.
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu program yang diberikan terutama kepada anak – anak miskin yang berusia di bawah 18 tahun. Tujuan pada program pendidikan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada anak – anak. Pelaksanaan program pendidikan ini dengan cara memberikan beasiswa kepada anak – anak miskin dan mendorong anak – anak dalam kehadiran sekolah reguler. Bantuan yang diberikan selain beasiswa adalah bantuan perlengkapan sekolah. Terdapat persyaratan dalam program pendidikan, yaitu untuk dapat melanjutkan sekolah pada bulan selanjutnya, maka anak – anak harus bersekolah dengan minimal kehadiran pada bulan sebelumnya adalah 85%.
Kesehatan dan Gizi
Program kesehatan diberika kepada balita, anak – anak, dan ibu hamil. Pelaksanaan program kesehatan ini dilakukan dengan cara pencegahan dan perawaran kesehatan. Pada ibu hamil dan perempuan, program kesehatan dilakukan dengan cara perawatan selama kehamilan dan persalinan, keluarga berencana, dan pencegahan serta deteksi dini kanker serviks. Pada balita dan anak – anak, program kesehatan yang diberikan seperti Imunisasi, pengelolaan diare di rumah, penanganan penyakit cacing, pengelolaan infeksi saluran pernapasan akut, pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru, pencegahan dan pengendalian hipertensi dan diabetes melitus, serta pencegahan kecelakaan dan pengobatan awal cedera
Pada program gizi sama dengan program kesehatan yang diberikan pada balita, anak – anak, dan ibu hamil dan perempuan. Program gizi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan terutama pada balita dan anak – anak yang masih membutuhkan pendidikan, karena pendidikan dan kesehatan merupakan hal penting untuk menunjang kesejahteraan anak. Program gizi khusunya diberikan pada anak – anak di bawah usia 5 tahun dan wanita hamil yang menyusui anak-anak mereka. Program ini juga menyediakan 100% mikronutrien yang dibutuhkan setiap harinya. Program gizi yang diberikan pada ibu hamil dapat mengatasi kekurangan gizi anak mulai dari tahap kehamilan dan selama tahun-tahun pertama hidupnya, yang merupakan fase pertumbuhan manusia. Hal ini terkait dengan meningkatnya kesehatan yang buruk terhadap anak – anak yang akan mengarah pada gejalaa yang sangat serius.
Potensi Program
1. Komponen program inilebih detail ,tidak hanya memperhatikan pendidikan, dan kesehatan, namun juga gizi dalam sasaran pemberian bantuan pengentasan kemiskinan.
2. Jumlah beasiswa yang lebih tinggi pada tingkat yang lebih tinggi pula. Hal ini untuk mendorong semua anak muda menyelesaikan pendidikan dasar mereka, termasuk sekolah tinggi.
3. Padatingkat menengah, beasiswa untuk anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-laki, untuk mengimbangi kenyataan bahwa perempuan sering putus sekolah.
4. Lokasi yang dipilih sebagai penerima bantuan lebih detail, yaitu berdasarkan derajat marjinalisasi.
Kendala Program
1. Terbatasnya anggaran pemerintah.
2. Besarnya sektor informal yang menyulitkanpendataan.
3. Kombinasi penduduk yang tersebar dan terbatasnya infrastruktur di pedesaanmeningkatkan biaya administrasi.

KESIMPULAN
1. Tujuan Progresa adalah Meningkatkan pendidikan, kesehatan dan keadaan nutrisi dari rumah tangga miskin, terutama anak-anak dan ibu mereka.
2. Terdapat 3 komponen bantuan yaitu pendidikan, kesehatan, dana makanan.
Pendidikan :
a. Hibah pendidikan
b. Ketersediaan perangkat sekolah
c. Memperkuat pasokan dan kualitas pelayanan kesehatan
Kesehatan dan Makanan bernutrisi :
a. Bantuan uang untuk konsumsimakanan.
b. Paket pelayanan kesehatan dasar.
c. Pendidikan nutrisi dan kesehatan.
d. Meningkatkan pelayanankesehatan
e. Makanan tambahan
3. Sasaran program Progresa adalah :
Pendidikan : Rumah tangga miskin yang memiliki anak 8-18 tahun yang sedang bersekolah di SD (kelas 1 hingga kelas 3) dan menengah (kelas 3 atau SMA)
Kesehatan : Uang tunai ditujukkan untuk rumah tangga miskin sementara makanan tambahan ditujukan secara spesifik untuk ibu hamil dan menyusui, anak usia 4-24 bulan dan anak usia 2-5 tahun yang kekurangan gizi.
4. Potensi Program
a. Komponen program inilebih detail ,tidak hanya memperhatikan pendidikan, dan kesehatan, namun juga gizi dalam sasaran pemberian bantuan pengentasan kemiskinan.
b. Jumlah beasiswa yang lebih tinggi pada tingkat yang lebih tinggi pula. Hal ini untuk mendorong semua anak muda menyelesaikan pendidikan dasar mereka, termasuk sekolah tinggi.
c. Padatingkat menengah, beasiswa untuk anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-laki, untuk mengimbangi kenyataan bahwa perempuan sering putus sekolah.
d. Lokasi yang dipilih sebagai penerima bantuan lebih detail, yaitu berdasarkan derajat marjinalisasi.